Thursday 2 April 2015

PERSIAPAN TOURING DAN KODE-KODE ATAU ISYARAT KETIKA TOURING

     

 Hampir Kebanyakan Laki-laki (mayoritas) maupun perempuan (minoritas) di Indonesia bahkan didunia ini pasti suka menikmati Touring.. kalau kata teman-teman saya Touring itu artinya "Patutur-tutur bari pa'iring-iring" kalau dalam bahasa indonesia kira2 "ber ikut-ikuti sambil saling mengiringi" alaahkhh, kata2 pabaliut...hahaha
      Bagi para Club-Club dan Komunitas-Komunitas motor, pastinya sudah tau tata cara dalam berkendara selama di jalan. Baik secara personal maupun touring, nah supaya kita bisa lebih aman dan nyaman selama dalam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor, ada baiknya temen-temen mengetahui tata cara dan sedikit tips dalam berkendaraan selama touring.
Safety Riding adalah cara berkendara yang aman dan nyaman baik bagi pengendara itu sendiri maupun terhadap pengendara lain.

Persiapan atau perlengkapan yang harus di perhatikan :
  • Kelengkapan kendaraan bermotor standar.
  • Kaca spion wajib ada 2 buah di kiri dan kanan.
  • Lampu depan, lampu rem, riting kiri-kanan, klakson yang berfungsi.
  • STNK dan SIM selalu siap / tidak expired.
  • Plat Nomor depan belakang.
  • Memakai perlengkapan Safety Riding yang relatif paling aman apabila tanpa disengaja terjebak dalam situasi terburuk / kecelakaan.
  • Mematuhi peraturan lalu lintas. Paham rambu-rambu lalu lintas.
  • Hindari berkendara agresif. Sabar dan sopan dalam berkendara. Timbulkan simpaty/kekaguman pemakai jalan lain terhadap prilaku berkendara kita. Tidak gampang terprovokasi dengan pemakai jalan lain, tidak arogan.
  • Mengerti posisi sesama pengendara/pemakai jalan bahwa jalan raya digunakan untuk bersama. Jadi sebisa mungkin menghindari perilaku-perilaku seperti meng-klakson berlebihan, menggunakan aksesoris yang dapat mengganggu pemakai jalan lain seperti klakson kebo/anjing, sirine, strobo dsb. Prinsipnya, The Road is Not Yours Brother

Istilah-Istilah Dalam Touring :
  • Kapten = Pimpinan Touring
  • Vorijder = Yang ngatur jalan dan harus tau tekhnik isyarat tangan
  • Safety Officer = yang ngarahin keselamatan anggota tour.
  • Sweeper = Pengatur barisan (formasi)
  • Technical Officer = Bagian Teknik untuk kerusakan kecil.

 Bentuk Barisan Saat Touring





KODE-KODE DALAM TOURING 
01- Lengan ditekuk ke samping bawah, telapak tangan  menghadap belakang, artinya BERHENTI (STOP).


02 – Lengan dan jari telunjuk diperpanjang lurus ke atas,  artinya BENTUK SATU BARISAN
 

03 – Tangan membuka dan menutup dengan jari dan ibu jari lurus, artinya NYALAKAN LAMPU

04 – Lengan lurus ke samping bawah, telapak menghadap ke bawah, gerakan mengayun ke bawah artinya PERLAMBAT JALAN.

05 – Lengan dengan jari telunjuk dan tengah diperpanjang lurus ke atas, artinya BENTUK DUA BARISAN.

06 – Jari telunjuk menunjuk arah tangki sepeda motor, artinya ISI BBM.

07 – Lengan lurus mengayun ke atas, telapak tangan menghadap ke atas, artinya PERCEPAT JALAN.

08 – Pada sebelah kanan, kaki kanan lurus ke bawah,  pada sebelah kiri, tangan kiri lurus ke bawah, artinya JALAN RAWAN BAHAYA

09 – Jari dikepalkan, ibu jari diarahkan ke mulut helm, artinya BERHENTI DAN ISTIRAHAT.

10 – Lengan lurus dengan sudut 45 o , telapak tangan ke depan menunjuk dengan jari telunjuk, mengayun dari belakang ke depan, dengan gerakan tangan sebatas dibawah bahu, artinya MEMERSILAHKAN DIBELAKANG UNTUK GANTI MEMIMPIN BARISAN atau MENYURUH DI BELAKANGNYA UNTUK PINDAH POSISI KEDEPAN.

11 – Gerakan telapak tangan menekan di atas helm dengan telapak terbuka ke bawah, artinya GANTI POSISI AGAR SEDIKIT MERUNDUK.

12 – Tangan kiri lurus ke samping 45 o , tangan mengepal dan mengayun pendek naik turun, artinya MENYARANKAN BERHENTI

13 – Lengan lurus ke atas tepat diatas bahu, telapak  tangan membuka menghadap kedepan, artinya IKUTI SAYA.

14 – Lengan lurus ke samping sebatas bahu, jari telunjuk lurus, gerakan mengayun ke depan melewati helm, artinya BERHASIL TIBA DI TUJUAN.


15. Kode Klakson (Horn Code)
       – Bunyi panjang : konfirmasi siap berangkat dan tanda konvoi sudah kembali komplit setelah
          terputus (hanya sweeper)
       – Bunyi berulang sering : permintaan emergency stop
       – Bunyi pendek dua kali : salam brootherhood

16. Kode Lampu (Lamp Code)
      – Melintang/Horisontal di atas kepala : perlahan/berhenti
      – Melambai ke atas : belok sesuai arah yg ditunjuk (bila kiri atas berarti belok ke kiri)
      – Menunjuk kiri bawah : konvoi diminta berada di sebelah kiri RC dengan konvoi 1 kolom
      – Menunjuk lampu belakang : RC/SP meminta konvoi yg dibelakangnya mengikuti gerakannya
         (biasanya digunakan pada saat akan menyalip kendaraan)
      – Melambai kedepan (lampu dibawah) : SP meminta konvoi melaju sampai melewati
         SP/mempercepat laju kendaraan
Terimakasih telah mampir ke blog amatir Abang.. SEMOGA BERMANFAAT YAA..HAHA

Cara Menghidupkan Motor Injeksi Yang Benar

      Kini jamannya motor injeksi BEROOOOOHHHH.. haha
mungkin kata2 sambutan diatas cocok juga untuk slogan perkembangan teknologi dalam hal kendaraan saat ini yaa..
      Langsung saja kita bahas judul di atas.. masih banyak pengendara kendaraan baik dari roda dua maupun lebih yang kendaraannya sudah di bekali teknologi injeksi, tetapi masih bingung dalam hal perawatannya kendaraanya dan dalam hal ini abang akan sedikit membahas tentang cara menghidupkan kendaraan khususnya kendaraan roda dua atau motor yang berteknologi injeksi..
     Dalam hal menghidupkan mesin motor antara motor karburator dan injeksi sangatlah berbeda. Pada motor berkarburator sekali kunci kontak di putar ke ON langsung bisa distarter atau menggunakan kickstart. Tetapi pada motor injeksi harus menunggu lampu indicator mati dahulu baru mesin bisa dinyalakan. Seperti kita ketahui bahwa ciri khas dari motor injeksi adalah adalahnya lampu indicator atau malfunction Indicator Lamp (MIL) pada speedometer. Lampu ini sebenarnya berfungsi sebagai pemberitahu kondisi mesin, khususnya sensor-sensor pada sepeda motor. Jadi dalam menghidupkan motor injeksi pastikan bahwa lampu MIL benar-benar sudah mati. Jika ternyata terdapat kedipan-kedipan antara 2 atau lebih menandakan bahwa motor yang kawan2 pakai sedang bermasalah.


perbedaan antara motor karburator dan injeksi, dimana kalau karburator BBM disuplay dengan wujud kabut karena adanya perbedaan tekanan di lubang ventury dengan ruang pelampung, atau lebih gampangnya karena adanya tekanan negative (-) yang dihasilkan dari hisapan piston yang bergerak dari atas (TMA) menuju bawah (TMB). Sedangkan kalau motor injeksi, suplay BBM yang berupa gas/kabut dilakukan oleh injector, dimana injector akan mengabutkan BBM karena adanya tekanan positif (+) yang diberikan oleh komponen Fuel Pump (pompa BBM).



       Hubungan antara lampu indikator injeksi yang dimaksud yaitu mengingat salah satu faktor injector bisa nyemprot adalah karena adanya tekanan positif (+) yang diberikan oleh Fuel pump (pompa BBM) maka setidaknya kita harus menunggu agar fuel pump mendapatkan tekanan maksimalnya terlebih dahulu, dimana dalam kurun waktu kurang lebih 3 detik (yang diisyaratkan oleh lampu) setidaknya fuel pump sudah bisa menghasilkan tekanan yang dibutuhkan untuk mengkabutkan BBM dengan sempurna.
      Kesimpulannya, kita disuruh menunggu sampai lampu indikator mati karena dalam kurun waktu tersebut setidaknya kita telah memberi kesempatan kepada fuel pump untuk menghasilkan tekanan standbay-nya (sesuai std motor), dimana hal tersebut diharapkan agar saat injector pertama kali nyemprot (motor pertama kali dinyalakan) nantinya BBM bisa dikabutkan dengan sempurna yang berimbas campuran udara dengan BBM akan lebih homogen dan akan berakhir pada pembakaran di ruang bakar yang sempurna. (pembakaran sempurna mengakibatkan: mesin mudah dihidupkan, tenaga mesin lebih maksimal, pemakaian BBM yang lebih efisien, dan emisi gas buang lebih rendah).
     Meski tidak ada pengaruh yang berbahaya, diharapkan kepada para pengguna motor injeksi agar tidak terburu-buru  dalam menyalakan motor injeksi. Tunggulah lampu indicator yang ada di speedometer mati dulu baru di starter. Jika tidak maka akan sedikit sulit untuk menyalakan motor karena kondisi suhu pada mesin dan lingkungan sudah berbeda. Hal ini disebabkan sistem injeksi menyimpan data saat motor pertama kali dimatikan. Saat dihidupkan kembali tanpa menunggu indicator mati maka data lama yang digunakan.
     Sebagus apapun kendaraan yang kita punya, Semahal apapun  kendaraan yang kita punya, dan Secepat apapun kendaraan yang kita punya, tetap saja Perawatan adalah kunci utama kenyamanan dan keawetan kendaraan yang kita punya..
     SEMOGA DAPAT SEDIKIT MEMBANTU YAA.. 



Tuesday 31 March 2015

Relay pada Motor dan Mobil



Relay merupakan suatu perangkat elektonika yang sudah tidak asing lagi terutama bagi para otomotif mania yang sering memodif kelistrikan dari kendaran, baik itu untuk roda dua atau lebih..  mungkin masih banyak yang belum mengenal dan paham tentang apa-apa fungsi dan kegunaan dari alat ini.. tanpa basi basi abang coba rangkum ilmu yang abang dapat dari internet maupun konsultasi langsung dengan sang master Kang Heru dari seksi kelistrikan di sebuah Komunitas Motor di Bandung..

1. PENGERTIAN RELAY
   Relay adalah saklar listrik/elektrik yang membuka atau menutup sirkuit/rangkaian lain dalam kondisi tertentu. Jadi relay pada dasarnya adalah sakelar yang membuka dan menutupnya (open dan closenya) dengan tenaga listrik melalui coil relay yang terdapat di dalamnya. Pada awalnya sebuah relay di anggap memiliki coil/lilitan tembaga/cooper yang melilit pada sebatang logam, pada saat coil di beri masukan arus/ tegangan listrik/elektrik maka coil akan membuat medan elektromagnetik yang mempengaruhi batang logam di dalam lingkarannya tersebut untuk menjadikannya sebuah magnet. Kekuatan magnet yang terjadi pada batang logam tersebut menarik lempeng logam lain yang terhubung melalui armature/tuas ke sebuah sakelar. Biasanya relay memicu sakelar terbuka dan tertutup, dan hal ini tergantung type dan kebutuhan. 
    Cukup membingungkan bukan.hahaha.... bahasa sederhananya relay itu seperti alat untuk mengkovert atau mengubah daya atau arus listrik dari sumber kelistrikan dengan lilitan2 yang ada di dalam riley tersebut jadi sidaya yang di hasilkan sesuai dan stabil dan tidak terlalu menekorkan aki kendaraan otomotif mania semuannya.. kira2 seperti itu lah ya..haha


tambahan: tidak semua dalaman relay yang ada dipasaran seperti gambar no 1 tersebut, karena kebanyakan relay yang abal2 lilitannya tipiss sangatt dan sangattt tidak saya recomendasikan untuk dipakai karena rawan rusak, jebol, konslet dsb. relay yang bagus rata2 agak berat..

2. TUJUAN MEMAKAI RELAY
   Tapi dengan kemajuan jaman relay tidak lagi identik dengan perangkat mekanis seperti di atas.    Lalu apakah tujuan penggunakan relay dalam rangkaian listrik atau sirkuit elektronika? Ada beberapa tujuan penggunaan relay dalam rangkaian listrik maupun elektronika, yaitu:
        1. Untuk pengendalian sebuah rangkaian

        2.  Sebagai pengontrol sistem tegangan tinggi tapi dengan tegangan rendah. 
        3. Sebagai pengontrol sistem arus tinggi dengan memakai arus yang rendah.




3. JENIS-JENIS RELAY
     Untuk memenuhi kebutuhan di dalam merangkai atau membuat sirkuit listrik dan elektronika, beberapa produsen membuat/memproduksi berbagai macam / jenis relay, namun secara sistem relay di bagi atas:

  • Electromagnetic Relays (EMRs)

    Electromagnetic Relays (EMRs) terdiri dari kumparan/ coil untuk menerima sinyal tegangan tertentu, dengan satu set atau beberapa kontak yang terhubung pada armature/tuas yang diaktifkan/digerakkan oleh kumparan energi untuk membuka atau menutup sirkuit listrik sebagai hasil dari proses relay tersebut.

  • Solid-state Relays (SSRs)

Pengertian, tujuan pemakaian, dan jenis relay Solid-state Relays (SSRs) menggunakan output semikonduktor bukan lagi kontak secara mekanik untuk membuka dan menutup sirkuit. Perangkat output optik-digabungkan ke sumber cahaya LED di dalam relay. Relay dihidupkan dengan energi LED ini, biasanya dengan tegangan DC power yang rendah.



  • Microprocessor Based Relays

    Mengunakan mikroprosesor untuk mekanisme switching. Umum digunakan dalam pemantauan sistem proteksi power/ daya.





4. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN MENGGUNAKAN RELAY
   Electromagnetic Relays (EMRs)
   1. Sederhana dan mudah di pahami
   2. Tidak mahal
   3. Mudah diperbaiki secara teknik

   Solid-state Relays (SSRs)

  1. Tidak ada gerakan mekanis
  2. Secara proses lebih cepat dari EMR
  3. Tidak memicu antara kontak, sebagai kontak mandiri
   Microprocessor-based Relay
    1. Presisi yang jauh lebih tinggi dan lebih handal dan serta tahan lama.  
    2. Meningkatkan keandalan dan kualitas daya sistem tenaga listrik sebelum, selama dan  
        setelah kesalahan terjadi.
    3. Mampu bekerja baik dengan digital maupun analog I /O  
    4. Harga yang lebih mahal  

KESIMPULAN
 Dari penjelasan di atas maka kesimpulan fungsi dan tujuan dari penggunaan relay adalah sebagai berikut:
  1. Relay mengontrol output sirkuit untuk daya yang lebih tinggi.
  2. Relay sebagai proteksi/pelindung sangat penting untuk menjaga kesalahan dalam
      sistem diisolasi dan menjaga peralatan agar tidak rusak.  
  3. Relay lebih menjaga rangkaian kelistrikan  yang telah kita modifikasi dari aslinya..